Apakah Investasi Emas Masih Menarik di Tengah Tahun 2025

Emas telah lama dikenal sebagai salah satu instrumen investasi paling populer di kalangan masyarakat dan dinilai selalu stabil dari waktu ke waktu. Mulai dari zaman krisis ekonomi hingga ketidakpastian geopolitik, logam mulia ini sering menjadi “safe haven” bagi para investor. Tidak jarang pula banyak investor pemula yang menyimpan uang dingin di emas untuk menjaga aset supaya tidak tergerus inflasi. Namun, dengan kondisi ekonomi global dan nasional yang terus berubah, pertanyaan yang muncul di tahun 2025 adalah: Apakah investasi emas masih menarik? Info lebih lanjut

1. Performa Emas di Tahun-Tahun Sebelumnya

Sepanjang satu dekade terakhir, harga emas mengalami fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suku bunga global, inflasi, serta tensi geopolitik. Selama pandemi COVID-19, harga emas melonjak karena investor mencari aset yang aman. Namun, saat suku bunga mulai naik pada 2022–2023, emas sempat mengalami tekanan.

Memasuki tahun 2025, tren harga emas kembali menunjukkan kenaikan secara signifikan, terutama karena ketegangan geopolitik global dan perlambatan ekonomi di beberapa negara besar. Bahkan beberapa waktu kemarin, haarga emas mencapai ATH nya hingga mencapai Rp 2.039.000 per gram.

2. Faktor Pendukung Investasi Emas di 2025

Beberapa alasan mengapa emas masih layak dipertimbangkan sebagai instrumen investasi tahun ini:

  • Inflasi Global Masih Tinggi: Walaupun beberapa negara berhasil mengendalikan inflasi, banyak wilayah, termasuk Asia dan Amerika Latin, masih menghadapi tekanan harga. Emas secara historis menjadi lindung nilai terhadap inflasi.

  • Ketidakpastian Geopolitik: Konflik internasional dan ketegangan antar negara besar masih berlangsung. Dalam kondisi ini, investor global cenderung melirik emas untuk mengamankan kekayaan mereka.

  • Diversifikasi Portofolio: Emas tidak berkorelasi langsung dengan pasar saham atau obligasi. Oleh karena itu, memasukkan emas ke dalam portofolio dapat membantu menyeimbangkan risiko. Hal ini sangat penting terutama bagi kalian para investor pemula yang masih belum banyak ingin beresiko.

3. Kelemahan Investasi Emas di 2025

Meskipun banyak keunggulan, emas juga memiliki keterbatasan:

  • Tidak Memberikan Imbal Hasil Pasif: Berbeda dengan saham atau obligasi yang dapat memberikan dividen atau kupon, emas tidak memberikan keuntungan pasif selama disimpan.

  • Biaya Penyimpanan dan Likuiditas Fisik: Jika memilih emas fisik, investor harus mempertimbangkan biaya penyimpanan dan risiko keamanan.

  • Persaingan dari Instrumen Lain: Kripto, saham teknologi, dan reksa dana indeks menjadi alternatif populer, terutama di kalangan investor muda.

4. Jenis Investasi Emas di 2025

Investor kini memiliki lebih banyak pilihan dalam berinvestasi emas:

  • Emas Fisik: Logam mulia batangan, koin, atau perhiasan.

  • Emas Digital: Dapat dibeli melalui platform online seperti Pegadaian Digital, Tokopedia Emas, dan aplikasi fintech lainnya.

  • ETF atau Reksa Dana Emas: Cocok untuk investor yang ingin berinvestasi di emas tanpa harus menyimpannya secara fisik.

5. Kesimpulan: Masihkah Menarik?

Buat kalian yang baru saja tertarik untuk memulai investasi, investasi emas di pertengahan tahun 2025 ini  tentunya masih sangat menarik, terutama untuk tujuan diversifikasi dan perlindungan terhadap inflasi serta ketidakpastian global. Namun, emas sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya instrumen investasi. Investor disarankan untuk menggabungkan emas dengan aset lain seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang agar portofolionya lebih seimbang.

Bagi investor konservatif atau mereka yang menginginkan stabilitas jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan yang solid.

Posting Komentar